Sepeda motor khususnya bertransmisi otomatis sekarang ini sudah sangat mewabah. Mungkin sekarang semua orang di berbagai pelosok Indonesia sudah memilih motor matic karena kepraktisannya dalam mengendarainya. Tinggal gas dan rem saja tanpa harus ganti gigi. Ini yang tidak ditemui pada motor bebek ataupun motor kopling.
Jenis motor ini awal mulanya diperuntukkan untuk wanita yang dipelopori oleh Yamaha Mio. Seiring waktu ternyata tidak hanya wanita yang menyukai ini karena kepraktisannya, para kaum lelaki juga menyukainya sehingga motor ini sudah menjadi universal peruntukannya karena itu sekarang sudah semakin banyak jenis dari motor matic ini dengan berbagai model dan kapasitas mesin.
Semakin banyaknya pengguna motor matic bukan berarti para pengendaranya sudah tahu cara mengendarainya dengan benar. Kenapa seperti itu? Karena jika salah cara mengendarainya maka akibatnya fatal yaitu CVT (Continously Variable Transmission) akan rusak atau cepat aus. Lebih cepat dari yang sudah ditetapkan pabrikan yaitu ganti setiap 25.000 km. Harga dari CVT ini cukup mahal sehingga disarankan untuk mengendarai dengan benar motor matic anda. Lalu, gimana cara mengendarai motor matic yang benar?
Caranya sangat gampang, anda hanya diwajibkan untuk tidak menarik tuas rem baik kanan maupun kiri di saat motor anda sedang melaju atau berjalan (digas). Karena jika anda menarik tuas rem ketika melaju maka plat yang ada di CVT akan tergerus sehingga lama kelamaan akan panas dan kemudian akan timbul bau seperti kopling terbakar. Itu artinya jika semakin tipis atau aus kampas di CVT maka harus segera diganti.
EmoticonEmoticon