Wali Songo sukses meyebarkan Islam di nusantara dalam kurun waktu kurang dari 100 tahun.
Padahal sejak abad ke-7 sampai ke-14, Islam yang dibawa oleh para pedagang dan dai Fiqh, amat sangat sulit menembus kultur sosial masyarakat.
Kunci sukses Wali Songo adalah :
Dengan jalan tasawuf yang dibungkus akulturasi budaya, Wali Songo membangkitkan MEMORI masyarakat nusantara akan agama leluhurnya berabad-abad lalu.
Risalah Islam menjadi pengulangan memori akan agama tauhid di era agama KAPITAYAN, berabad-abad sebelum era Hindu Buddha....
Kapitayan, agama yang mengajarkan penghambaan kepada Zat yang "Suwung" , ada tetapi tidak ada...
SEMAR dalam agama Kapitayan, diyakini sebagai penganjur awal kebajikan agana Kapitayan.
Di luar kisah tentang DISKUSI & KERJASAMA antara Syekh Subakir dengan Semar Ismaya, faktanya :
Wali Songo kerap menghadirkan sosok Semar untuk memanggil kembali ingatan "bawah sadar" masyarakat Jawa akan agama leluhurnya
Syekh Subakir sendiri adalah kakek dari Sunan Ampel, penghulu para wali.
Dalam akulturasi budaya, WAYANG (terfokus) pada sosok Semar, menjadi sarana yang ampuh untuk membuka MEMORI bawah sadar rakyat nusantara, akan agama leluhurnya.
SEMAR
Dalam pewayangan diceritakan bahwa SEMAR tinggal di Karang dempel, maksudnya Semar selalu tinggal dan menyirami hati setiap hati manusia yang gersang, gelisah, dan jauh dari Tuhan.
Dalam pewayangan dikatakan bahwa ia diperintahkan untuk menguasai alam sunyaruri (alam kosong) dan tidak diperkenankan menguasai manusia di alam dunia.
Maksudnya dari alam kosong adalah alam yang kosong dari cahaya Ilahi yang kemudian Semar diperintahkan untuk mengisi alam kosong tersebut dengan kebutuhan-kebutuhan rohani yang berguna bagi manusia.
Sosok Semar hadir untuk menegaskan mengenai arti pentingnya peran agama dalam kehidupan. Agama berperan menyadarkan manusia dan membawa mereka menuju cahaya.
Sosok Semar juga merupakan symbol al-Qur’an sebagai kalam Ilahi yang sangat penting, yang di dalamnya memiliki beberapa tujuan mendasar, yaitu:
- Membersihkan akal dan menyucikan jiwa dari segala bentuk syirik
- Menciptakan kemanusiaan yang adil dan beradab
- Menciptakan persatuan dan kesatuan alam, baik alam fisik dengan metafisik dan masih banyak lagi tujuan yang dibawa oleh sosok Semar dalam pentas pewayangan.
Semar setidaknya memiliki sifat antara lain :
- Wijaya (bijaksana dalam berbakti kepada Negara),
- Mantriwira ( dengan senang hati berbakti kepada Negara)
- Wicaksana maya (bijaksana dalam berbicara dan bertindak)
- Matangwan (dikasihi dan dicintai rakyat)
- Satya bakti prabu (setia kepada Negara dan raja),
- Wakniwak (tidak berpura-pura)
- Suharwan pasaman (sabar dan sareh, tidak gugup dalam hati)
- Dirut saha (jujur, teliti, sungguh-sungguh dan setia)
Dan masih banyak sifat punakawan yang mengarah kepada konsep hidup ala sufi.
EmoticonEmoticon